Taqwa adalah karakter, sikap,
prilaku dan kebiasaan. Taqwa adalah hasil, bukan proses. Proses menuju taqwa,
di antaranya adalah dengan menjalankan Ramadhan berdasarkan manajemen Rasul
Saw. seperti yang sudah kita bahas sebelumnya. Taqwa adalah buah dari keimanan
yang mendalam yang melahirkan ketaatan, ibadah, harapan dan ketakutan mutlak
kepada sang Pencipta, yakni Allah Ta’ala saat menjalankan kehidupan di dunia
yang fana ini.
Sebab itu, taqwa harus dapat dilihat
pengaruh dan ciri-cirinya dalam kehidupan. Taqwa harus menjadi tema terpenting
setelah iman. Karena iman yang tidak melahirkan taqwa tidak akan bermanfaat
banyak dalam kehidupan dunia dan tidak pula di akhirat kelak.
Saking pentingnya, dalam Al-Qur’an
tedapat sekitar 158 ayat yang membahas taqwa dan juga puluhan hadits Rasul Saw.
Di antara cakupan makna taqwa adalah takut, beribadah, meninggalkan maksiat,
mengesakan dan ikhlas kepada Allah.
Dari ayat dan hadits tersebut kita
dapat mengetahui dengan mudah karakteristik muttaqin (orang-orang bertaqwa). Di
antaranya seperti yang tercantum dalam surat Al-Baqoroh : 3 – 5 dan 177 serta
surat Ali Imran : 133 – 138. Dari ayat-ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa di
antara sifat muttaqin ialah :
1. MENJADIKAN AL-QUR’AN SEBAGAI PETUNJUK
HIDUP
2. MEMAHAMI KONSEP KEIMANAN DENGAN
BENAR
3. MEMILIKI TANGGUNG JAWAB SOSIAL
(BERINFAQ DALAM KEADAAN LAPANG DAN SEMPIT)
4. MENEGAKKAN SHOLAT DAN ZAKAT (AHLI
IBADAH)
5. MEMILIKI MORALITAS YANG TINGGI
(MENEPATI JANJI, MAMPU MENAHAN MARAH)
6. SABAR MENGHADAPI BERBAGAI
KESULITAN HIDUP
7. MAMPU MENGENDALIKAN MARAH / DIRI
8. MEMILIKI SIFAT PEMA’AF
9. BANYAK BERZIKIR & ISTIGHFAR
(BERTAUBAT) PADA ALLAH
10. SELALU MUHASABAH DIRI TERHADAP
ATURAN MAIN ALLAH
No comments:
Post a Comment