Pesona profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) semakin menarik bagi masyarakat. Tidak hanya sekadar dapat jaminan hari tua (pensiun), gajinya pun kini terbilang tinggi.
Dream - Pendapat gaji PNS kecil
memang benar adanya, tetapi penghasilan yang diterima abdi negara ini
tidak bisa dibilang rendah lagi pada beberapa posisi dan wilayah.
Bahkan, ada yang melebihi pegawai swasta untuk level yang sama.
Seperti dikutip dari laman asncpns.com, Selasa, 24 Maret
2015, gaji PNS yang besar adalah dipengaruhi oleh besarnya tunjangan,
baik itu tunjangan kinerja, tunjangan anak istri, tunjangan kesehatan
dan tunjangan-tunjangan lainnya. Sedangkan untuk gaji sendiri di setiap
instansi adalah sama rata.
Berbeda dengan gaji swasta, gaji yang diberikan adalah real gaji
bukan karena tunjangan, dengan aturan semakin besar kemampuan dan
keahlian maka akan semakin besar kesempatan untuk menempati jabatan yang
paling tinggi dan mendapatkan gaji yang besar. Pasalnya, tidak semua
perusahaan swasta memberikan tunjangan kepada para pegawainya.
Fakta yang terjadi sebelumnya, seorang PNS dan pegawai swasta dengan
latar belakang pendidikan yang sama bisa mendapatkan penghasilan yang
berbeda. Di mana pegawai swasta bisa mendapatkan gaji 3 kali lipat lebih
besar dibandingkan dengan pegawai berstatus PNS.
Namun kenyataan ini seakan berbanding terbalik, di mana selain uang
tunjangan PNS yang semakin meningkat dan bisa mencapai angka puluhan
juta dalam satu bulan, gaji PNS juga bisa terus meningkat seiring
kenaikan pangkat dan golongan.
"Oleh karena itu minat masyarakat untuk menjadi seorang PNS tidak pernah surut, bagaimanapun caranya tetap berusaha untuk menjadi seorang CPNS," tulis laman itu.
"Oleh karena itu minat masyarakat untuk menjadi seorang PNS tidak pernah surut, bagaimanapun caranya tetap berusaha untuk menjadi seorang CPNS," tulis laman itu.
Mengenai tingginya gaji PNS sempat menjadi pembicaraan yang cukup
hangat di kalangan masyarakat. Di awal tahun 2015, Basuki Tjahaja
Purnama, Gubernur DKI Jakarta memutuskan untuk menaikkan gaji PNS di
lingkungan Pemprov DKI sebagai bukti dari pemenuhan kesejahteraan dan
meminimalisasi terjadinya korupsi di kalangan PNS.
"Selain itu memberikan dorongan kepada PNS agar bisa berkinerja lebih
maksimal dan merasakan betapa bangganya seperti bekerja di perusahaan
swasta setingkat Citibank," jelas laman itu.
Faktor pendorong besarnya gaji PNS DKI dilatarbelakangi oleh
tunjangan yang diberikan yaitu tunjangan statis dan tunjangan dinamis.
Tunjangan statis berdasarkan pada jabatan dan golongan sehingga pegawai
dengan tingkatan yang sama akan mendapatkan gaji yang sama pula.
Sementara tunjangan dinamis merupakan pembeda karena ini diberikan
berdasarkan pada kinerja dan pencapaian dari masing-masing pegawai
sehingga jumlahnya akan berbeda.
Gaji yang ditargetkan oleh Ahok berdasarkan kedua tunjangan tersebut bisa mencapai Rp 75 Juta per bulan untuk jabatan eselon I.
Penggajian dengan menggunakan dua tunjangan tersebut sempat
menimbulkan kecemburuan dari PNS di daerah lain. Namun, tetap saja jika
dibandingkan, gaji ini cukup besar bahkan bisa menandingi gaji pegawai
di perusahaan swasta.
Contoh lain dari tingginya gaji yang diberikan untuk PNS adalah
seperti yang diterapkan di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Bukan tanpa alasan, kenaikan ini disebabkan oleh tingginya beban atau
target yang ditetapkan oleh pemerintah untuk tahun ini.
Tidak tanggung-tanggung kenaikan tunjangan diberikan 100 persen dari
target pencapaian dengan artian bahwa jika target penerimaan pajak
terpenuhi maka 100 persen remunerasi akan diberikan.
Berapa jumlahnya? Tentu akan bikin ngiler berbagai pihak baik itu PNS
di instansi lain ataupun masyarakat pada umumnya. Dengan remunerasi
yang diberikan 100 persen, tunjangan kinerja yang diterima oleh PNS
pajak bisa mencapai Rp 117 juta untuk jabatan eselon I.
Remunerasi tersebut berbeda dengan gaji pokok yang biasa didapat
setiap bulannya serta tunjangan-tunjangan tetap lainnya karena akan
berbeda jumlahnya tiap tahun.
Sumber : Dream.co.id
No comments:
Post a Comment